PEMANFAATAN PATI SINGKONG KARET (Manihot glaziovii) UNTUK PRODUKSI BIOETANOL FUEL GRADE MELALUI PROSES DISTILASI-DEHIDRASI MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM

Abstrak: Bioetanol adalah etanol dari fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme.Bioetanol fuel grade  harus  memiliki  kadar  diatas  99,5%  (w/w).  Pembuatan  bioetanol  fuel  grade  melalui beberapa  tahapan,  yaitu  hidrolisis,  fermentasi,  dan  pemurnian  bioetanol.  Bioetanol  dapat diproduksi dari bahan berpati seperti singkong karet (Manihot glaziovii) yang tidak memiliki nilai ekonomis  sebagai  produk  pangan.Untuk  dapat  difermentasi,  harus  dilakukan  hidrolisis  untuk memecah  pati  menjadi  glukosa  dengan  menggunakan  enzim  α-amilase  dan glukoamilase. Fermentasi dilakukan dengan menggunakan Saccharomyces  cerevisiae  dalam  ragi fermipan. Pemurnian  etanol  dilakukan  dengan  operasi  distilasi  dan  dehidrasi.  Operasi  dehidrasi menggunakan  zeolit  alam  dilakukan  untuk  melalui  kadar  azeotrop  campuran  etanol-air  pada 95,63%  (w/w)  etanol,  sehingga  dapat  diperoleh  etanol  fuel grade.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk mempelajari  pengaruh  volume  enzim  glukoamilase  terhadap  konversi  pati  menjadi  glukosa, pengaruh  massa  ragi  fermipan  terhadap  konversi  glukosa  menjadi  etanol,  dan  pengaruh  massa adsorben zeolit terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Dari hasil penelitian didapatkan: konversi pati  tertinggi  pada  42,20%  dengan  volume  enzim  glukoamilase  0,20%  (v/v);  konversi  glukosa tertinggi pada 77,93% dengan massa ragi fermipan 1,5% (w/v); dan kadar etanol tertinggi pada 99,73%(w/w)  dengan  massa  adsorben  zeolit  90%  (w/v),  yang  mana  telah  memenuhi  spesifikasi bioetanol fuel grade.
Kata kunci: bioetanol fuel grade; glukoamilase; Manihot glaziovii; zeolit alam
Penulis: Nadia Zahrotul Firdausi, Nugraha Bayu Samodra, Hargono
Kode Jurnal: jpkimiadd130153

Artikel Terkait :